Ciri, Karakteristik dan Cara Membedakan Kualitas Kain Jenis Crepe

3:19 AM
Jenis-Jenis Kain Crepe
Image Courtesy of Instagram.com/ommihijab

Crepe adalah bahan kain yang memiliki tekstur yang sangat unik dan memiliki ciri khas pada benang yang dipelintir.

Ia terlihat kusut dan kasar, atau tampak berkerut. Namun jika dipegang teksturnya terasa lembut. Permukaan kasar tersebut adalah hasil dari sebuah proses tenun.

Beragam proses yang dilakukan tersebut, bisa jadi dengan proses tenun yang ketat, atau mengikat erat serat kain secara melingkar sebelum proses tenun dilakukan lalu dijalankan dengan proses tenun yang acak.

Ada pun dengan menambah bentuk-bentuk timbul tertentu atau biasa dikenal dengan proses emboss pada sebuah kain yang telah jadi menggunakan alat khusus.

Ada banyak serat kain yang bisa menghasilkan kain Crepe, beberapa serat tersebut diantaranya adalah:
  • Serat sutra asli yang dihasilkan oleh ulat (Silk),
  • Serat sutra sintetis (silk-like), serta
  • Serat katun.

Dikarenakan proses pembuatan Crepe yang cukup sulit, pada tahun 1911, sejumlah produsen garment menjaga ketat rahasia pembuatan bahan Crepe ini, sehingga terciptalah berbagai jenis Crepe yang berbeda. Berikut ini jenis-jenis kain Crepe:


1. Crepe de Chine


Jenis kain Crepe de Chine ini memiliki massa yang ringan. Biasanya terbuat dari benang sutra dan menghasilkan tekstur berpasir/berkerikil yang jika dipegang terasa sangat lembut.

Selain itu, finishing warnanya juga tidak berkilau/kilap (matte finish), dan sering kali dibuat untuk baju-baju gaun/dress yang mewah.

Kekurangan dari jenis kain ini adalah ia tidak tahan lama jika terkena pancaran sinar matahari secara langsung.


2. Crepe Georgette


Bahan Crepe Georgette ini cirinya tipis, kebanyakan dibuat dari sutra, baik itu sutra yang asli maupun sutra buatan. Ia tidak mengkilap dan berlebihan, namun memiliki daya kelenturan/elastisitas yang cukup baik.

Ciri lain dari Crepe Georgette ini adalah bahannya yang transparan dan memiliki warna yang tidak tajam atau tampak pudar.

Di pasaran, kain Crepe Georgette lebih dikenal dengan sebutan chiffon atau kain sifon.

Umumnya, kain jenis Crepe Georgette ini digunakan sebagai pakaian wanita. Mulai dari dress, blouse, dan juga banyak digunakan untuk bahan pembuatan kerudung atau Jilbab.

Nama Georgette sendiri diambil dari nama seorang dressmaker asal Prancis bernama Georgette de la Plant pada awal abad ke 20.


3. Crepe Marocain


Kain ini memiliki tekstur yang berat dengan garis-garis tegas. Ia terbuat dari sutra, rayon, atau wol. Jenis kain ini dibuat dengan menggunakan pemutaran benang pada bagian weft secara berat. Sehingga menghasilkan jenis kain dengan karakter bergelombang, tekstur garis/jalur.

Biasanya, kain jenis Crepe Marocain digunakan untuk pembuatan dress atau suit. Uniknya, di era Victorian, bahan ini dijadikan sebuah pakaian janda yang sedang berkabung, dan juga kerudung untuk biarawati.


4. Wool Crepe


Kain ini umumnya dibuat dengan teknik tenun polos atau plain weave yang terbuat dari material serat wool. Serat wool yang digunakan didapat dari bulu hewan tertentu, seperti:
  • Kambing Cashmier,
  • Kambing angora, dan
  • Kelinci angora.

Bahan Crepe Wool memberikan proteksi yang sangat baik terhadap kondisi dingin. Bahan ini juga tahan terhadap api dan dapat menahan air tanpa merasa basah.

Biasanya, wool tebal digunakan untuk membuat kain Wool Crepe yang berat. Sedangkan wool yang halus digunakan untuk membuat kain Crepe yang ringan.

Karakter kerutannya didapat dari penggunaan alternatif Z dan S twist yarns. Artinya, benang yang digunakan dibuat dengan cara diprintil/diputar (twist) ke arah yang berlawanan.

Bahan ini memiliki tekstur yang kasar menyerupai kawat. Biasanya bahan ini dianyam dengan menggunakan kombinasi hand twist.
Previous
Next Post »